SETIAP INDIVIDU MERUPAKAN KARAKTER PRIBADI BANGSANYA

Bagikan ke :

Penulis : Andi Salim

GEMADIKA — Pada akhirnya hidup merupakan sebuah tantangan, setiap orang harus menundukkan persoalannya tanpa kecuali. Adanya harapan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik guna memperoleh kebahagiaan menjadi bagian penting untuk diupayakan oleh setiap individu. Namun demikian, proses perjalanan yang dilalui untuk menuju kesana tentu tidak semudah yang dibayangkan. Jeratan yang mengikat pun tidaklah sulit dihindari. Apalagi pemenuhan hidup yang terdiri atas kesejahteraan dalam kaitan memenuhi kebutuhan hidup dan kebahagiaan dalam konteks perhatian dan kasih sayang guna menciptakan keselarasan yang harmoni begitu sulit untuk faktakan.

Banyak yang menjalani hidup tanpa harus menengok kebelakang. Sebab bagian yang satu ini terkesan menambat hati dan pikiran yang begitu menyita fokus seseorang dalam merencanakan tujuan hidupnya. Apalagi bagi mereka yang telah berumah tangga. Bertambahnya anggota keluarga seperti istri dan anak, mau tidak mau menambah konsentrasi tersendiri guna mencukupi apa yang menjadi kebutuhannya. Belum lagi memikirkan apa yang menjadi keperluan diluar konteks kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan. Sebab bagaimana pun unsur pendidikan, kesehatan dan rekreasi menjadi persoalan yang tidak luput agar mendapatkan sarana tersendiri.

Pembinaan mental pun tak kalah pentingnya. Oleh karenanya pendekatan kasih sayang dan perhatian harus pula dipadukan dengan aspek keimanan dari keyakinan apa yang dibawa oleh orang tuanya. Membangun konstruksi mental guna mempersenjatai diri mereka yang dikasihi adalah bentuk kepedulian dari investasi kepribadian demi kelangsungan tujuan dalam suatu rumah tangga. Sebab jika persoalan ini diabaikan, maka bukan sesuatu hal yang mustahil sekiranya mereka akan terombang-ambing oleh ajakan-ajakan yang menjerumuskan, baik terhadap hal-hal yang prinsip untuk tetap hidup dijalan yang lurus, namun harus pula mampu menghalau rayuan pengguna narkoba dan sejenisnya agar mereka tidak terjerumus pada akhirnya.

Rentang hubungan personal pun tidak sampai disitu. Fitrah manusia sebagai mahluk sosial tentu mendapati dirinya dalam ruang yang lebih luas lagi. Posisi selaku kepal keluarga yang dijalani seseorang, semakin melebar dengan lingkungan yang semakin memerlukan konsentrasi khusus tentunya. Walau tidak seperti mengamati jalannya fluktuasi nilai pasar pada bursa efek indonesia. Akan tetapi, tetap saja memerlukan pengamatan untuk terus mengikuti informasi guna menampakkan kepedulian atau sentuhan atas kehadiran dari setiap individu yang menjadi komponennya. Sebab sebagai seorang anak memang diharuskan untuk perduli terhadap kehidupan orang tuanya, atau terhadap hubungan persaudaraannya dengan yang lain.

Demikian pula statusnya sebagai warga atas lingkungan disekitarnya, bahkan kedekatan terhadap kawan pun menjadi bagian tersendiri dalam proses menjaga relasi sosial demi memperoleh akselerasi untuk tumbuh kembang bersama. Sebab terbukti tak seorang pun mahluk di bumi ini yang mampu memenuhi setiap kebutuhan dirinya sendiri tanpa bergantung atas kehadiran orang lain. Walau banyak yang menyempitkan relasinya sehingga memupuk kepeduliannya hanya sebatas keluarganya saja, pada gilirannya akan mengalami kekosongan ketika dirinya telah berusia lanjut. Sehingga membutuhkan relasi lain yang telah ditinggalkannya selama kurun waktu yang panjang. Kondisi inilah yang patut diwaspadai agar segala sesuatunya di maintain secara seimbang.

Eksistensi setiap pribadi tentu diukur seberapa besar perhatian seseorang atas rentang relasi yang melekat pada dirinya. Namun setiap pribadi harus pula memiliki kepribadian yang baik untuk ditampilkan agar turut serta membangun karakter positif ditengah keluarga mau pun lingkungannya. Seseorang yang disebut memiliki kepribadian yang baik adalah mereka yang berkarakter kuat dan mempunyai prinsip hidup yang kokoh. Dimana hal itu bisa dibuktikan dari tidak mudah individu tersebut dipengaruhi oleh orang lain oleh karena memiliki fundamental yang tangguh. Sebab bagaimana pun, dari kepribadian yang dimilikinya dapat menggambarkan bagaimana cara seseorang itu dalam berpikir, bertindak, berinteraksi, dan lainnya.

Seseorang memiliki karakter building yang baik akan terlihat matang dalam perluasan pergaulan dan mengembangkan perhatiannya diluar urusan pribadinya sendiri, serta memiliki kapasitas untuk menghangatkan relasi sosial melalui pengendalian emosionalnya yang terukur. Seorang yang berkarakter baik pun memiliki persepsi yang sehat dalam cara pandangnya terhadap dunia secara objektif melalui pemahaman realistis guna menyesuaikan dirinya terhadap kebutuhan dan keinginannya yang seimbang. Oleh karenanya, mereka yang berkarakter baik acapkali mampu memahami dirinya sendiri berlandaskan pemikirannya yang positif pula. Filsafat hidupnya yang sehat mengarahkannya pada fokus masa depan yang realistis pula.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner Iklan