LUBUKLINGGAU || GEMADIKATV.com – Asisten l Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Lubuklinggau, Erwin Armedi menghadiri rapat koordinasi (rakor) monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting via zoom meeting di Command Center Kota Lubuklinggau, Senin (24/6/2024).
Dalam rakor tersebut, Erwin Armedi menyampaikan Pemkot Lubuklinggau secara rutin terus mengadakan pertemuan dengan setiap Puskesmas yang ada di Kota Lubuklinggau untuk mengukur secara langsung capaian dalam penurunan stunting.
Selain itu, Pemkot Lubuklinggau juga sudah menyampaikan ke setiap pimpinan Puskesmas mengenai strategi yang harus dilakukan dalam pengukuran setiap balita dan melakukan strategi jemput bola ke setiap bidan swasta maupun klinik-klinik yang ada.
“Kami terus melakukan sosialisasi kepada orang tua agar membawa anak mereka ke Posyandu karena Posyandu di Kota Lubuklinggau sudah dilengkapi dengan alat antropometri,” ujarnya.
Masih menurut Erwin, di setiap wilayah sudah ada ibu asuh serta menjalankan program percepatan penurunan stunting, masing-masing Posyandu mempunyai startegi yang berbeda-beda dalam mencapai target.
Strategi yang dilakukan adalah jemput bola secara langsung dan memastikan Posyandu menjalankan tugasnya dengan baik.
Sementara, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes), Herdawan dalam kesempatan yang sama menyampaikan ucapan terima kasih atas support tim dari Provinsi Sumsel dalam penyiapan data.
Hanya saja pihak masih terkendala saat upload data, mudah-mudahan target di bulan Juli bisa mencapai 100 persen.
Sedangkan Sekretaris Dinkes Provinsi Sumsel, Fery Pahrizal menekankan agar dilakukan percepatan pengukuran di setiap tingkat Posyandu.
“Kami mengapresiasi kabupaten/kota yang sudah bekerja secara maksimal dalam percepatan penurunan stunting serta telah upload data di aplikasi RPJPN. Kota Lubuklinggau beberapa waktu lalu masih dibawah target, namun sekarang hampir mencapai target 100 persen, begitu pula dengan kabupaten/kota lain,” ungkapnya.
“Pastikan semua balita datang ke Posyandu, kendala yang dihadapi adalah ada posyandu yang tidak memiliki antropometri,” tandasnya.
Dalam percepatan penurunan stunting tanpa intervensi niscaya target tidak bisa dimaksimalkan. Jadi diusahakan target diatas 90 persen, bila perlu bisa sampai 100 persen.
Dia pun memberi apresiasi kepada Pemkot Lubuklinggau atas capaian diangka 92 persen, kalau bisa terus ditingkatkan sehingga mencapai 100 persen.
Ikut hadir Plt. Kepala DP3APM Lubuklinggau, Kunti Maharani.
Wartawan: Andi Irawan