Sebuah Kisah Kebaya: Gaya Hidup Vintage Rania Yamin Sebagai Putri Keraton yang Menginspirasi

Bagikan ke :

GEMADIKATV.com – Dalam pandangan sebagian orang, kebaya seringkali dianggap hanya sebagai salah satu pakaian adat yang dipakai pada acara-acara khusus, seperti wisuda, pernikahan, atau perayaan hari Kartini. Namun, bagi Putri Keraton Mangkunegaran Solo, Rania Maheswari Yamin, kebaya adalah bagian dari gaya hidupnya sehari-hari yang sarat dengan nuansa vintage.

Ketika Kompas.com bertemu dengannya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan pada Sabtu (20/4/2024) lalu, Rania tampil memesona dengan setelan kebaya berwarna merah dan biru. Ketika ditanya mengenai gaya berpakaiannya, Rania dengan hangat menceritakan awal kecintaannya pada kebaya untuk keseharian.

Aku sebenarnya suka memakai kebaya sejak kecil, sejak umur tiga tahun, ketika ke acara-acara resmi. Kebaya kecil-kecil yang lucu” kata Rania.

Kebiasaan ini semakin berkembang ketika Rania bersekolah di SMA pada tahun 2020. Awalnya, ketika pandemi mengharuskannya belajar di rumah, ia menemukan kebiasaan lama itu kembali.

Saat sekolah di rumah karena pandemi, aku merasa bosan dan akhirnya menemukan kebaya-kebaya lama milik eyang. Aku sering melakukan mix and match dengan kebaya-kebaya itu dan kadang membeli kain di pasar untuk melengkapi penampilanku,” jelasnya.

Rania juga membagikan rahasianya tentang rasa percaya diri dalam berbusana, “Percaya diri harus datang dari dalam. Sederhana saja, jika tidak percaya diri dari hati dan pikiran, kita akan merasa ragu dan takut mendapat perhatian orang lain. Jadi, perlahan-lahan saja membangunnya.

Meskipun demikian, Rania mengakui bahwa kebiasaan ini tidak selalu dia praktikkan saat berada di Jakarta. Namun, ketika kembali ke Keraton Mangkunegaran Solo, ia akan selalu terlihat anggun dalam kebaya.

Aku seakan memiliki dua sisi kepribadian, tapi bukanlah hal yang kontradiktif. Ketika di Jakarta, saya tidak selalu mengenakan kebaya. Mungkin hanya bagian atasnya yang berupa kebaya, sementara bagian bawahnya bisa berupa kain lain. Begitu juga sebaliknya, saya bisa memakai kain tradisional namun tidak selalu kebaya di bagian atasnya” tambahnya.

Sumber : Kompas.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner Iklan