Dimana keuntungan yg hanya untuk keinginan pribadi yang punya rumah sarang walet saja.
Sarang tersebut berlokasi di pemukiman warga Rt.01 dan Rt.02/Rw.01 desa. Meliau Hulu, kec. Meliau, kab. Sanggau, Kalimantan Barat yang sangat mengganggu ketertiban dan ketenteraman serta kenyaman tetangga.
yang hidup bermasyarakat tidak di perdulikan,terutama masyarakat yg sangat dekat,dan berdiri sarang wallet tersebut di lingkungan pemukiman dan berdekkatan dengan masjid sehingga sangat mengganggu.
Dol, Pina dan Aul pangilan akrab warga setempat mengeluhkan sebagai tetangga dekat denga rumah sarang walet adalah kebisingan yg sangat mengganggu sekali, ketertiban dan kenyamanan saya bertempat tinggal dekat dengan rumah sarang walet tersebut,belum lagi dampak lingkungan yg lainnya mengenai kesehatan dimana sirkulasi terbangnya burung walet yg menebarkan kotoran yang mngandung penyakit(bakteri dll).
Adhi memaparkan Seyogyanya dengang hal tersebut diminta adanya perhatian dari pemerintah yg terkait, agar bisa menindak lanjuti solusi permasalahan Rumah Sarang Burung Walet,dan kebijakan pemerintah setempat Desa Meliau hulu, kec. Meliau, kab. Sanggau, Kalbar maupun pemerintah pusat untuk hal tersebut, agar mengeluarkan peraturan yang bijaksana dan adil itulah harapan saya sebagai tetangga dekat yg terdampak”ujar Adhi tetangga dekat.
Dol, Kami tetangga dekat dg rumah sarang walet sudah lama toleransi, karna bangunan rumah sarang walet tersebut dah berdiri diperkirakan 5 tahunan kurang lebih,namun si pemilik rumah sarang walet tsbut tidak peduli bahkan izin yg seyogya dg tetangga dekat demi keharmonisan dan ketertiban bermasyarakat pun tidak dilakukan ( izin mendiri bangunan tersebut)
Adhi(tetangga dekat), pemilik Sanusi/mantan Rt, Rabuan, cai, dan bujang bolor.
Karna dampak lingkungan baik dari kebisingan suara maupun kotoran dari sirkulasi terbangny burung..
Diperkirakan kurang lebih 5 thn yg lalu pendirianny.
Masyrakat/tetangga dekat merasa kurang nyaman, tertib dan tentram dari dampak(baik suara maupun kotoran dll),pemdes setempat belum ada tindak lanjut.
Writer:Supriadi