Penggunaan Energi Terbarukan Dalam Menjaga Kondisi Pemanasan Global

Bagikan ke :

Gemadika — Pertalite dan Pertamax adalah produk utama kilang minyak setelah Avtur . Dulu produk itu disebut ” stright run atau gasoline ” namun skrng telah menjadi Pertalite dan Pertamax.

Kualitas sebuah produk Pertalite dan Pertamax pada saat pembakaran dinyatakan dalam nilai oktan, dimana aO=0.

Kemudian angka dari a0=0 adalah nilai untuk n-heptan yang menimbulkan ketukan pada mesin (knocking).

Jika pembakaran dinyatakan sempurna apabila nilai iso oktan adalah a0=100, tetapi apabila nilai ukur a0=90. Artinya 90 iso oktan telah dicampur dengan 10n-heptan.

Sedangkan standar oktan minimum yang layak pada Pertalite adalah a0=89 dan Pertamax adalah a0=92, dimana iso oktan telah mengalami percampuran 11n-heptan untuk Pertalite dan Pertamax 92 0,8n-heptan.

Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembakaran dengan menambah oktan dengan produk yang namanya ” Tetra Ethyl Lead ” atau (TEL) yang merupakan bahan anti ketukan (antiknocking).

Namun penambahan tersebut tidak dapat maksimum mengingat bahaya yangg ditimbulkan dari besarnya residu ( Pb ) timbal yang ditinggalkan dari sisa pembakaran.

Mutu Pertalite dan Pertamax yang baik ditentukan oleh ” Volatilitas ” atau sifat mudah menguap seperti spirtus.

Anti knocking Pertalite dan Pertamax yang dihasilkan karena adanya senyawa olefin dan diolefin sehingga terjadi stabilitas pada pembakaran di mesin.

Dari Korosin atau korosivitas yang muncul akibat kandungan belerang dan pembakaran pada mesin menghasilkan asam belerang yang sangat keras. Atau emisi gas buang yang tidak bisa terurai.

Berfikir positif dalam suatu bentuk perubahan dimana selain energy dari fosil masih ada nabati alternatif lain energy terbarukan ” sehingga muncul perpaduan antara minyak fosil dan tambahan nabati dimana jika B30 komposisi yang terkandung fosil 70% dan nabati 30%.

Minyak nabati di Indonesia banyak dihasilkan dari kelapa sawit, tebu, ketela atau biji jarak. Karena produk yang dihasilkan mudah terurai oleh alam dan dapat diperbaharui atau renewedetable.

Biofuel adalah energi yang terbuat dari materi hidup, biasanya tanaman. Biofuel dianggap energi terbarukan, mengurangi peran dari bahan bakar fosil dan telah mendapat perhatian dalam transisi ke ekonomi rendah karbon.

Sehingga ada beberapa produk yang ramah lingkungan untuk energi terbarukan yang saat ini muncul dari produk B30 hingga B80 komposisi ideal untuk menuju perubahan iklim global.***

GROWING ENERGY SOLUTION

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner Iklan