Penanganan Krisis Gunung Ruang: Relokasi dan Pembangunan untuk Keselamatan Warga

Bagikan ke :

GEMADIKATV.com – Gunung Ruang, yang terletak di Sulawesi Utara, masih mengancam warga sekitarnya dengan status Awas karena aktivitas erupsinya yang meningkat. Dampak dari erupsi ini, sebanyak 12 ribu orang harus mengungsi dan ditempatkan di tiga lokasi berbeda: Manado, Bitung, dan Minahasa.

Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, menegaskan komitmen pemerintah dalam menangani para pengungsi. Dalam rapat bersama di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dia menyampaikan bahwa tidak akan ada satu pun pengungsi yang dibiarkan terlantar.

Baca Juga: Keajaiban Bledug Kuwu: Fenomena Gunung Lumpur dan Legenda yang Menghiasi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyetujui relokasi sekitar 301 kepala keluarga yang tinggal di sekitar Gunung Ruang. Mereka akan direlokasi ke Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Pemerintah daerah akan menyediakan lahan untuk kegiatan pertanian dan perkebunan bagi para pengungsi.

Pemilihan Bolaang Mongondow sebagai lokasi relokasi dipilih karena tipologinya mirip dengan Pulau Ruang. Daerah ini juga merupakan tempat nelayan, tetapi dengan instruksi dari Presiden, akan ada penambahan lahan untuk kegiatan pertanian dan perkebunan.

Untuk pembangunan perumahan permanen, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan bertanggung jawab. Pembangunan akan dilakukan sesuai dengan standar kebencanaan untuk memastikan keamanan para penghuninya. Dana untuk pembangunan ini akan diperoleh dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Semua langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Ruang.

Redaksi Gemadikatv

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner Iklan