PD-PII, GAJA, DAN FKPB MENOLAK PENYISIRAN DAN MEMINTA KEJELASAN PT. MERDEKA TAMBANG JAYA

Bagikan ke :

MALUKU || GEMADIKATV.com – Buru, Namlea, Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PD-PII) Kabupaten Buru, Gerakan Aktivis Jalanan (GAJA) Kabupaten Buru, dan Forum Komunikasi Pemuda Bupolo (FKPB) Menolak adanya penyisiran di Gunung Botak dan meminta kejelasan masuknya PT. Merdeka Tambang Jaya terhadap nasip anak negeri, Senin, (22/04/2024).

Point tuntutan yang disampaikan dalam aksi demonstrasi diantaranya:
(1). Menolak rencana penyisiran di Tambang Emas Gunung Botak.
(2). Menolak adanya aktivitas PT. Merdeka Tambang Jaya sampai terpilih dan penetapan Bupati Definitif di Kabupaten Buru.
(3). Mempertanyakan bagaimana nasip anak adat/anak negeri jika masuknya PT. Merdeka Tambang Jaya di Gunung Botak.

Berbagai alasan yang disampaikan yang menjadi point tuntutan dalam orasi pada saat aksi dilakukan, menurut mereka (para pendemo) bahwa penyisiran yang dilakukan hanya menguras anggaran APBD yang kemudian tidak ada tujuan dan manfaat dari penyisiran itu,

Ketua PD-PII Buru, Umar Rifaldi Najar yang juga sebagai Korlap Aksi menyampaikan bahwa rencana penyisiran akan dilakukan pada tanggal 22 April 2024, untuk titik penyisiran belum diketahui, tapi aksi ini dilakukan untuk menolak rencana penyisiran itu.

Kemarin saya dengar bahwa rencana penyisiran itu dilakukan pada hari ini tanggal 22, makanya kami segera menyikapi hal ini dengan melakukan koordinasi dengan beberapa organisasi lalu kami menyurati Kapolres untuk kami melakukan aksi ini“, kata Rifaldi kepada wartawan Gemadikatv.com.

Lanjut Rifaldi, hari ini kami melakukan aksi, olehnya itu kami minta kepada Kapolres dan pemerintah Daerah untuk tidak melakukan penyisiran di Tambang Emas Gunung Botak, tidak dulu membiarkan adanya aktivitas Perusahaan PT. Merdeka Tambang Jaya di area Gunung Botak dalam bentuk apapun sampai penetapan Bupati Definitif, dan kami juga meminta kejelasan bagaimana nasip anak negeri setelah masuknya PT. Merdeka Tambang Jaya di Gunung Botak,“Tuturnya.

Kifli Taleb, salah satu orator menyampaikan dalam orasinya bahwa pemerintah daerah dan polres pulau buru Buru harus lebih jelih dan bijak dalam mengambil langkah dan kebijakan.

“Akan terjadi efek yang luar biasa yang terjadi ketika penyisiran itu dilakukan, dan masuknya perusahaan di Gunung Botak, langkah tersebut bukanlah solusi, melainkan membawa dampak buruk bagi masyarakat dikalangan ekonomi lemah. Yaitu masyarakat yang berada di sekitar area tambang emas Gunung Botak yang menggantungkan hidupnya di sana.

Lanjut Taleb mengatakan, dampak daripada ini adalah penyisiran hanya akan menghabiskan anggaran APBD yang mana tidak ada tujuan dan manfaatnya justru merugikan masyarakat yang mencari rejekinya di sana. Kemudian secara hukum perusahaan apapun belum bisa beroperasi di area tambang tersebut sampai pada kepada daerah definitif dilantik, dan efek daripada masuknya perusahaan adalah anak negeri akan menjadi penonton di negeri sendiri, karena jelas bahwa untuk masuk dan bekerja di perusahaan memerlukan persyaratan yang ketat dan memberatkan, maka sudah barang tentu banyak anak negeri yang tidak terakomudir. Lalu apakah perusahaan bisa menjamin nasip kita sebagai anak negeri“. teriaknya keras sambil membakar semangat para demonstran.

Untuk itu, PD-PII Kabupaten Buru, Gerakan Aktivis Jalanan (GAJA) dan Forum Komunikasi Pemuda Bupolo (FKPB) menolak dan menghentikan kegiatan penyisiran dan memperjelas bagaimana nasip anak negeri setelah masuknya PT. Merdeka Tambang Jaya. Karena menurut kajian, itu sangat merugikan masyarakat sebagai pihak yang harusnya mendapatkan perlindungan dan kejelasan.

Pewarta: Kamel Jusmi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner Iklan