GEMADIKATV.com – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto telah mengumumkan bahwa masyarakat sipil memiliki kesempatan untuk bergabung dengan pasukan perdamaian guna memberikan bantuan kepada warga Palestina di Gaza. Pernyataan ini menyoroti komitmen Indonesia dalam mendukung upaya kemanusiaan di wilayah konflik yang sering kali mengalami krisis humaniter parah.
Menurut Agus, mekanisme partisipasi masyarakat sipil ini akan diatur oleh Kementerian Luar Negeri RI. “Kemenlu yang akan mengatur ya,” ujarnya, menegaskan bahwa prosedur serta persyaratan yang harus dipenuhi untuk bergabung akan ditetapkan oleh pihak berwenang.
Salah satu satuan pasukan perdamaian yang akan dikerahkan adalah Batalyon Zeni. Tugas utama mereka adalah membangun infrastruktur vital seperti sekolah, rumah sakit, rumah tinggal, tempat ibadah, dan fasilitas rehabilitasi. Para tenaga ahli akan ditempatkan di tempat-tempat tersebut, dengan spesialisasi dalam bidang-bidang seperti pengobatan trauma dan trauma healing.
“Untuk tempat rehabilitasi, misalnya, diperlukan personel dengan keterampilan psikologi untuk trauma healing. Kemungkinan juga akan melibatkan tenaga ahli dari kalangan sipil,” jelas Agus.
Meskipun demikian, Panglima TNI tidak menjelaskan secara detail langkah-langkah yang harus dilakukan masyarakat sipil untuk bergabung dalam misi perdamaian ini. Prosedur seleksi dan persyaratan yang harus dipenuhi kemungkinan akan meliputi evaluasi kesehatan fisik dan mental, keahlian spesifik yang dibutuhkan, serta komitmen untuk mengikuti protokol internasional dalam misi perdamaian.
Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam menyumbangkan sumber daya manusia untuk membantu mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza. Dukungan aktif dari masyarakat sipil diharapkan dapat memperkuat misi perdamaian dan memberikan kontribusi nyata bagi upaya rekonsiliasi dan pembangunan di wilayah yang terpengaruh konflik.
Redaksi Gemadikatv