Semarang, gemadikatv.com — Rencana People Power disampaikan langsung oleh Pembina Mega-Bintang Moedrick Sangidu dalam diskusi bertajuk “Rakyat Bertanya Kapan People Power?” di Gedung Umat Islam Kartopuran Solo, pada Minggu (11/6) lalu.
Pada diskusi yang juga dihadiri politisi senior Amien Rais tersebut menyebutkan aksi People Power akan digelar pada Jumat, 7 Juli 2023.
Lindu Aji pun akan menggerakkan anggotanya di seluruh DPC di Jawa Tengah untuk membantu dan bersinergi dengan aparat Polri dan TNI dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat termasuk mencegah adanya provokasi yang menjadikan suasana bermasyarakat tidak kondusif.
“Kami dari Lindu Aji dengan tegas menolak rencana People Power dari kelompok Mega-Bintang. Kami yakin hanya akan membuat kegaduhan baru, sementara rakyat ini lagi pusing dihadapkan pada situasi sosial ekonomi yang tidak menentu. Nggak akan ada hasilnya,” ungkap Nanang di Semarang, Rabu (5/7).
Sekjen DPP Lindu Aji Nanang Setyono menyebut bila aksi “People Power” yang digagas oleh Ketua Dewan Pembina Mega-Bintang Moedrick Sangidu tersebut hanyalah akan memicu kegaduhan baru yang hasilnya tidak akan memberikan dampak apa-apa terhadap masyarakat, khususnya di tengah situasi sosial ekonomi yang tidak menentu.
Nanang tak menampik bila iklim politik saat ini tengah memanas menjelang masa Pemilu dan Pilpres.
Di sisi lain, aksi demo turun ke jalan mengkritisi pemerintah merupakan bagian dari demokrasi, namun oleh Nanang tak berarti harus menurunkan Pemerintahan yang ada.
“Secara resmi pernyataan kami ini akan disampaikan ke seluruh anggota dan DPC yang ada. Anggota kami ada sekitar 100 ribu orang,” imbuh Nanang.
Lindu Aji pun akan menggerakkan anggotanya di seluruh DPC di Jawa Tengah untuk membantu dan bersinergi dengan aparat Polri dan TNI dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat termasuk mencegah adanya provokasi yang menjadikan suasana bermasyarakat tidak kondusif.
Pernyataan penolakan juga disampaikan Ketua Lindu Aji DPC Grobogan Ir. Paulus Teguh Nugroho yang tidak ingin Jawa Tengah dalam suasana tidak kondusif dan tidak aman karena konflik politik. Hanya karena keinginan segelintir orang serta golongan.
“Silahkan kalau mau demonstrasi atau aksi unjuk rasa turun ke jalan, tetapi jika sampai ajakan anarkis dan mengganggu kamtibmas, kami menolak dan siap siaga atas perintah organisasi melaksanakan amanat. Alangkah bijaknya jangan lakukan tindakan yang kurang produktif dan jangan benturkan masyarakat. Biarkan wilayah Jawa Tengah ini, aman damai serta kondusif,” pungkasnya.