Langkah Selanjutnya Iran Setelah Kematian Presiden Raisi dalam Kecelakaan Helikopter

Bagikan ke :

GEMADIKATV.com – Pada Senin (20/5/2024), sejumlah pihak mengonfirmasi bahwa Presiden Iran, Ebrahim Raisi, meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan helikopter. Ini menimbulkan pertanyaan tentang langkah-langkah yang akan diambil oleh Pemerintah Iran setelah kejadian tersebut.

Menurut laporan kantor berita IRNA, Pemerintah Iran segera mengadakan pertemuan darurat setelah ditemukannya puing-puing helikopter yang membawa Presiden Raisi di wilayah terpencil di barat laut Iran. Pertemuan ini dipimpin oleh Wakil Presiden Mohammad Mokhber.

Baca Pasukan TNI Kuasai Markas OPM di Maybrat Setelah Baku Tembak

Konstitusi Republik Islam Iran mengatur bahwa jika presiden meninggal dunia saat menjabat, Wakil Presiden Pertama akan mengambil alih tugas presiden sementara waktu dengan konfirmasi dari Pemimpin Tertinggi Iran. Dewan yang terdiri dari Wakil Presiden Pertama, Ketua Parlemen, dan Kepala Yudikatif akan menggelar pemilihan umum untuk menentukan presiden baru dalam waktu maksimal 50 hari setelah kematian presiden.

Presiden Raisi, yang baru terpilih pada 2021, seharusnya menjalani masa jabatan hingga 2025. Namun, dengan kematiannya, proses pemilihan presiden akan dipercepat sesuai dengan konstitusi.

Kantor berita AFP melaporkan bahwa dalam sebuah pernyataan, Kabinet Iran menegaskan bahwa pemerintahan akan terus beroperasi tanpa gangguan meskipun Presiden Raisi telah meninggal. “Kami meyakinkan bangsa yang setia bahwa pelayanan akan terus berlanjut dengan semangat Ayatollah Raisi yang tak kenal lelah. Pekerjaan pemerintah akan terus berlanjut tanpa gangguan sedikit pun,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Sebelumnya diberitakan, helikopter yang membawa Presiden Raisi dan delegasinya jatuh pada Minggu (19/5/2024) di hutan Dizmar di Provinsi Azarbaijan Timur. Tim pencarian dan penyelamatan menjelajahi daerah pegunungan dalam kabut tebal semalaman dan menemukan puing-puing pada Senin pagi.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dan beberapa pejabat lainnya juga termasuk dalam rombongan tersebut. Tragedi ini merupakan kehilangan besar bagi Iran dan akan menjadi ujian bagi stabilitas politik negara tersebut dalam beberapa bulan mendatang.

Redaksi Gemadikatv

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner Iklan