Kearifan Lokal, Kuda Lumping di Jaman Milenial

Bagikan ke :

Grobogan, Gemadikatv.com — Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau bahan lainnya dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang, sehingga pada masyarakat jawa sering disebut sebagai jaran kepang.

Di saat memainkan peran, banyak dari mereka para penari akan mengalami keadaan kejiwaan yang berbeda dengan kondisi normal, atau dapat dikatakan kesurupan.

Suyut dari padepokan seni reog Sekar Budoyo Tegal Sumur Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan menyampaikan, bahwa orang yang kesurupan sungguhan akan mengalami rasa yang sangat aneh di tubuh sementara mata akan seakan tertarik ke dalam tubuh dan mengalami iritasi. Selain itu, bibir, mulut dan tenggorokan akan menjadi sangat kering. Dengan adanya energi kuat, muka dan tubuh orang yang kesurupan akan berubah sedikit dari biasanya, ketika menceritakan pada gemadikatv.com, Jumat (19/5)

“Di Indonesia, kesurupan dipahami sebagai kondisi seseorang kerasukan hantu atau roh jahat. Fenomena ini dipercaya di berbagai negara lain yang juga memiliki kultur kepercayaan terhadap hal-hal berbau mistis. Kondisi bisa terjadi baik karena tidak disengaja maupun yang disengaja,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, kesurupan itu terjadi karena mereka memanggil Indang atau arwah leluhur untuk melakukan aksinya, sekaligus untuk merasuki penonton yang memang sudah mempunyai bakat menjadi pemain kuda lumping, reog atau barongan.

***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner Iklan