Hanya 30 Hari, Perajin Ini Mampu Rangkai Kayu Jadi Kapal Nelayan

Bagikan ke :

Demak, gemadikatv.com — Nur Hidayat atau lebih dikenal Nur Doyok (50) lulusan sekolah Tsanawiyah, perajin kapal kayu tradisional asal Desa Ketapang Berahan Wetan,, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah mampu merangkai kayu menjadi kapal nelayan.

“Selain faktor modal yang cukup besar, perajin kapal kayu yang masih bertahan tetap membutuhkan tenaga kerja berpengalaman dalam membuat perahu. Dia mengawali pada 1995 ikut perajin kapal kayu tradisional, setelah memiliki kemampuan kemudian 1998 mulai membuat usaha sendiri,” ungkapnya.

Kapal yang ia buat adalah kapal jenis kapal ikan sedang. Kapal ini dipakai oleh para nelayan di laut lepas untuk berburu ikan. Meski tergolong sedang, namun kapal tersebut mampu membawa beban hingga 1 ton lebih.

Nur Doyok mengaku, kapal kayu yang saat ini ia buat secara manual merupakan pesanan dari nelayan setempat.

“Ini kapal ukuran sedang buat cari ikan di laut lepas,” jelasnya pada gemadikatv.com, di bengkel kerjanya, Kamis (17/8/2023)

Kapal sepanjang 7 meter dan lebar 2 meter itu dibuat menggunakan kayu jati. Warga Ketapang Berahan Wetan, Demak ini menjelaskan, kayu jati merupakan jenis kayu yang kuat dan tahan terhadap perubahan cuaca.

Kayu jenis ini sering digunakan untuk konstruksi berat, salah satunya dalam pembuatan kapal.

“Kapal kayu jati ini paling lama saya garap 30 hari sudah jadi,” ungkapnya.

Kapal kayu tradisional buatan perajin di Desa Ketapang ini sudah banyak dipesan konsumen dari beberapa daerah.

Kualitas kapal hasil buatan perajin pantura tersebut tak diragukan. Selain nelayan Demak, tak sedikit pengusaha ikan dari luar daerah seperti Kendal, Tayu dan Jepara memesan kapal ukuran sedang buatannya.

Untuk harga, kapal kayu berukuran sedang, buatan Nur Doyok dijual dikisaran Rp 50 juta tanpa mesin dan belum pada tahap pengecatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner Iklan