GEMADIKA — Kata orang dalam dunia politik semua bisa di Negosiasi, karena hakikat politik itu merajut kepentingan, sehingga diksi politik gak boleh kaku.
Hari ini bilang A besok jadi Z itu sesuatu yang biasa dalam dunia politik, kita saja yang gak paham politik menyebutnya nisbi.
Kalau engkau dijanjiin sesuatu, dan besok engkau dibohongi itu “sah” dalam politik, kita yang gak paham politik saja yang bilang itu kebohongan.
Ada waktu kita di rangkul, bisa jadi besok kita di pukul, itu bukan kejahatan dalam dunia politik, itu kelaziman yang ada di dalamnya, kita saja yang bilang itu kezaliman.
Jika engkau dibutuhkan mereka datang dengan segudang senyuman, lalu esok menghilang dan mencibir keberadaanmu, itu juga tak masuk hitungan permusuhan, semua boleh dalam dunia politik, kita aja yang terlalu lebay dengan mengatakan itu pengkhianatan.
Jadi jika engkau tak bisa mencair dalam segala hal, tempatmu bukan diranah politik, karena meski angin politik itu tampak segar, namun ia bisa menembus serta menusuk hingga ke tulang sumsum, maka pikirkanlah masak masak jika engkau tak kuat dengan busuk yang menyengat sebelum terjun di kubangannya.
Tapi jika engkau mampu menyikapi semuanya itu dengan “biasa-biasa” saja, engkau akan melesat dalam gelanggang besar politik, karena dalam arena ini, kekuatan fisik bukanlah ukuran, nilai akademik tidak jaminan, tapi kepiawaianmu untuk “biasa-biasa” saja itu yang paling utama.***
sumber : berbagai sumber