Empat Orang Hayut Di Sungai Pintu Bosi, Satu orang Meninggal Dunia, Tiga Orag Lain’nya Selamat

Bagikan ke :

TAPTENG || GEMADIKATV.com – Untung tak dapat diraih, nasip tak dapat dielak, hal inilah yang menerpa seorang anak perempuan yang hanyut terbawa arus sungai Pintu Bosi, Desa Nauli Kecamatan Sorkam Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Sumut pada Senin (13/05) sekitar pukul 12.30 WIB.

Korban diketahui bernama Clarisyah boru Marbun (12) warga sekitar bersama delapan orang teman sekolah’nya, usai melaksanakan UAS Sekolah Dasar (SD) niat merayakan’nya dengan berenang bersama di sungai Pintu Bosi Desa Nauli.

Baca Juga :

Setibanya dilokasi, korban bersama tiga orang lain’nya langsung kedasar sungai untuk berenang, tidak berselang waktu lama korban bersama teman’nya langsung terseret arus sungai.

Mengetahui hal tersebut ke empat teman korban yang masih duduk dibantaran sungai tiba-tiba menjerit minta pertolongan warga.

Atas bantuan warga, tiga orang teman korban yang diseret arus dapat tertolong warga, sementara korban Clarisyah boru Marbun belum ditemukan saat itu, warga tetap berusaha mencari keberada’an korban yang terbawa arus sungai.

Dihari yang sama, tepatnya pukul 14.30 WIB, korban Clarisyah boru Marbun berhasil ditemukan warga dengan kondisi tak berdaya lagi yang tidak jauh dari tempat kejadian awal.

Kemudian korban di angkat warga ke benteng sungai dan memberi pertolongan dengan berbagai upaya termasuk menyalakan api unggun untuk menghangatkan badan korban.

Tim medis dari UPTD Puskesmas Gonting Mahe yang tiba dilokasi, sebelumnya telah dikabari oleh warga langsung membawa korban ke RSU Pandan yang menggunakan mobil Ambulance untuk mendapatkan pertolongan medis.

Setibanya di RSU Pandan dokter bersama tim medis lain’nya menyatakan korban sudah meninggal dunia.

Karna kematian korban murni akibat hayut terseret arus sungai, sekira pukul 16.18 WIB, kemudian jasat korban dibawa keluarga kerumah duka di Kelurahan Pargarutan Kecamatan Sorkam, Kabupaten Tapanuli Tengah untuk disemayamkan sebelum dimakamkan.

Kapolres Tapanuli Tengah AKBP Basa Emden Banjarnahor, S.IK., M.H melalui Kapolsek Sorkam AKP Edi Suranta membenarkan atas musibah tersebut, ia mengimbau kepada aparat desa setempat agar memasang tanda bahanya dipinggiran sungai yang dianggab berbahaya terhadap anak-anak.

Lanjut’nya lagi, kembali ia mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Tapanuli Tengah agar tetap berhati-hati dan selalu mengawasi anak-anak agar tidak bermain dekat sungai, ataupun pinggiran pantai guna mengantisipasi terjadinya bahanya yang tidak diinginkan, karna saat Ini intensitas curah hujan berpotensi tinggi diwilayah Tapanuli Tengah.”tutup Kapolsek Sorkam.

Sumber : humas polres tapteng.

Wartawan : O.Manullang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner Iklan