Beberapa Usaha Ternak Ayam Desa Bonagung Sragen Resahkan Warga, Selain Timbulkan Banyak Lalat Juga Bau Menyengat

Bagikan ke :

SRAGEN || GEMADIKATV.com – Akibat usaha peternakan ayam potong milik beberapa pengusaha ini akhirnya sering membuat resah warga. Pasalnya usaha peternakan tersebut menimbulkan banyak Lalat (Diptera) juga bau busuk yang menyengat.

Usaha ternak ayam yang terletak di beberapa titik lokasi dusun, sudah berjalan bertahun-tahu dan sudah beberapa kali mendapat protes dari warga sekitar namun tidak pernah di indahkan.

Protes warga kepada pemilik usaha tersebut hanya soal banyaknya Lalat ketika tiba saat panen ayam. Keinginan warga agar pengusaha ternak dapat meminimalisir wabah Lalat yang disebabkan usahanya.

Perlu diketahui, warga akan mengajukan permasalahan ini ke pemerintahan Desa setempat agar ada penyelesaian yang jelas. Dulunya pemilik peternakan berjanji akan berusaha meminimalisir wabah Lalat. Tapi janji tinggal janji lalat semakin menggila hingga sekarang setiap panen dan usai panen.

Ketika awak media mempertanyakan soal kepemilikan beberapa usaha peternakan, salah satu tokoh desa RK (55) mengatakan tidak pernah mengeluarkan izin apa pun yang disosialisasikan ke warga hingga sekarang.

Baca Juga : DIDUGA Anggaran Kegiatan Bimtek Ratusan Juta Lebih Polda Sumut dan Kejati Sumut Diminta Periksa Kades Manunggang Jae Dan Lima Kades Ini

Saya tidak pernah melihat para pemilik usaha mengeluarkan izin apa pun apalagi berkas edaran. Legalitas peternakan itu tidak ada yang kami ketahui,” ujarnya.

Warga Dusun Banyuurip R (40) Kelurahan Bonagung Tanon Sragen bersama istrinya mengungkapkan hal yang sama, dia mengatakan belum tentu wabah Lalat itu berasal dari peternakan milik salah satu kandang saja, karena ada beberapa lokasi. Dan warga yang mendengar ucapan tersebut sangat kesal.

Istri saya ngomel terus karena hidangan yang tersaji selalu Lalat duluan yang menikmati, kalau siang makanan penuh lalat. Apalagi usai panen, dan ini baru seminggu lalu panen,” kesalnya, Kamis 20 juni 2024.

Harapan warga Dusun Banyuurip agar pemilik peternakan dapat kiranya meminimalisir wabah yang muncul dari usaha peternakannya. Warga mengeluhkan bau busuk menyengat dan serbuan lalat yang diduga berasal dari peternakan milik orang luar daerah tersebut, yang jaraknya hanya sekitar 200 meter dari pemukiman mereka.

Kami tidak iri atau syirik dengan usaha orang, tapi tolong hargai kami dengan tidak membiarkan lalat menghantui Dusun kami, tolong pak wartawan sampaikan pesan kami ke pemilik peternakan. Mosok setiap panen berisik kurang lebih seminggu setiap tengah malam, dari jam 1 sampai subuh,” bebernya.

Tokoh desa lain MA (63) warga dusun Pancoran RT 20, Desa Bonagung Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen , menyatakan hal sama bahwa bau tak sedap dari peternakan ayam itu semakin parah terutama saat musim hujan.

Lalat beterbangan di rumah-rumah, bisa menimbulkan penyakit, dan mengganggu kenyamanan warga. Kalau gejolak kandang ini berasal dari milik usaha orang sekitar saja ,” ujarnya.

Warga berharap pihak developer dan pemilik peternakan segera mengatasi masalah ini. Bahwa keberadaan peternakan ayam telah menyebabkan banyak masalah kesehatan dan lingkungan.

Kami melihat, musyawarah yang dilakukan antara warga dengan dibeberapa tingkat RT dusun, developer, dan pemilik peternakan ayam belum menemukan solusi yang memadai. Kami merasa bahwa pemilik peternakan tidak mempertimbangkan dampak lingkungan serta kesehatan masyarakat sekitar,” imbuhnya.

Beberapa tokoh dan warga pada akhirnya akan berkonsultasi serta didampingi aktifis terdampak yang terjadi. Upaya untuk mendapatkan titik ketransparanan dan mengetahui, agar peternakan ayam yang tidak memiliki izin lingkungan dan tidak melakukan pengkajian dampak lingkungan seyogyanya tidak mendirikan usaha terlebih dahulu. ( Bbg/Sry )

Wartawan : Sulartono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner Iklan