*Oknum Her Disinyalir “Kebakaran Jenggot”
Caci maki Wartawan
Batam,Gemadikatv.com-Pemotongan lahan atau cut and fill bukan hal baru di Batam dan terlebih di kecamatan Nongsa diduga tidak tersentuh oleh aparat penegak hukum dan bahkan terlihat ada pembiaran pasalnya kegiatan pemotongan lahan tersebut sangat berdekatan dengan MAPOLDA KEPRI,Senin Malam(O2/10/2023).
Hasil Pemantauan Langsung
Wartawan di titik lokasi pemotongan lahan di wilayah Nongsa yang diduga adanya keterlibatan oknum-oknum berbaju loreng yang berdinas di salah satu kesatuan atau yang di kenal Inisial Her, sehingga aktivitas oknum atau penambang Ilegal pemotongan lahan tersebut berjalan lancar tanpa adanya tindakan yang berwenang.
Saat awak media datang ke wilayah tersebut terlihat mondar-mandir nya mobil dam truk yang mengangkut tanah untuk di bawa ketempat penambangan pasir, dan saat awak media mencoba bertanya ke
salah seorang supir dam truk tentang siapa pemiliknya dan supir tersebut menjelaskan “kalau yang lokasi ini punya Her ” petugas teritorial kelautan “(untuk menjaga nama instansi tersebut), yang lokasinya dekat dengan simpang 3, pengelolanya inisial RN bang, tapi orang belakang nya oknum bang Her” ucapnya.
“kegiatan ini sudah berjalan lama bang, tapi biasanya ada ceker yang mengatur koordinasi di pintu keluar lokasi bang”. tutupnya
Keterlibatan oknum dalam kegiatan tersebut sepertinya diduga sudah sepengetahuan atasnya atau komandan sehingga mereka tidak segan-segan mondar-mandir di depan markas Polda Kepri dan bahkan jalan raya sangat tebal debu oleh tanah-tanah yang berjatuhan namun tidak ada tindakan yang dilakukan baik dari Pihak berwenang.
Salah satu masyarakat sekitar inisial AJ menjelaskan kepada awak bahwasanya “sudah bertahun-tahun kegiatan pemotongan lahan di wilayah kita ini bang, pelakunya ganti-gantian, kalau kita masyarakat hanya bisa diam bang sebab di sana banyak oknum yang membekingi”. tuturnya
“Polda aja yang dekat lokasi tidak bisa bertindak bang, bagaimana kita sebagai masyarakat biasa ini, kita berharap adanya ketegasan penegakan hukum apalagi sekarang sudah ganti Kapolda dan kalau bisa oknum yang merusak lingkungan tersebut segera di tangkap sebagai efek jera harusnya di pecat “tutupnya.
Sangat disayangkan apabila kegiatan pemotongan lahan terus-terusan maka akan berdampak pada lingkungan hidup serta hutan lindung di Batam akan mengalami alih fungsi diduga untuk memperkaya oknum dan golongan tertentu.
Informasi terbaru dari Batam,wartawan diduga mendapat ujaran kebencian kata-kata melecehkan “jangankan B1, B2pun ku kasih sama kau,bukan gini caranya bermitra” sebut Her yang sempat terekam wartawan.
Hal ini terjadi bermula ada chat WA dari Wartawan kepada Her menolak negosiasi.Her menjanjikan “nanti malam tf duit “,Wartawan menyebutkan ” gak perlu bang”,akibatnya Her ” kebakaran Jenggot”,dan berujar kebencian.
Terkait hal ini Praktisi Hukum (Komda Provinsi Sumut /Riau,Irwansayah Putra Nst SH dari PUSBADHI (Pusat Bantuan dan Pengabdi Hukum Indonesia) mengatakan “Sebaiknya Batam mulai hari ini harus Bersih-bersih”.(Tim)