GEMADIKA — Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Hoegeng Iman Santoso adalah adalah satu tokoh kepolisian Indonesia yang pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ke-5. Hoegeng terkenal sebagai polisi paling berani dan jujur di Indonesia oleh media dan masyarakat.
Hoegeng menikah dengan seorang perempuan bernama Meriyati Roeslani atau yang kerap disapa Merry. Dari pernikahannya, mereka dikarunia tiga orang anak. Dua perempuan dan satu laki-laki.
Sosok Hoegeng dijadikan pemantik bagi seluruh personel Polri, dari mulai tamtama sampai perwira tinggi, dari mulai bhayangkara dua hingga jenderal, untuk senantiasa meneladani profesionalitas dan integritas Jenderal Hoegeng. Tidak hanya sebagai Kapolri, Jenderal Hoegeng sejak menjabat Kepala Reserse Kriminal di Sumatera Utara sudah menunjukan sikap bahwa dirinya tidak bisa dibeli oleh uang maupun kekuasaan.
Jenderal Hoegeng pernah menolak fasilitas dan pemberian barang-barang dari para cukong judi. Bahkan sampai mengeluarkan seluruh pemberian barang tersebut dari rumah dinas dan menaruhnya dipinggir jalan. Membuat Kota Medan gempar, ada sosok polisi yang tidak bisa dibeli. Spirit integritas ini harus terus diwariskan kepada setiap personel Polri.
Hoegeng Imam Santoso lahir pada 14 Oktober 1921 di Pekalongan, Jawa Tengah. Ia merupakan sulung dari tiga bersaudara, putra pasangan Soekarjo Kario Hatmodjo, seorang jaksa, dan Oemi Kalsoem.
Bagaimana Hoegeng mengembangkan talentanya ? bakat dan keterampilan yang dikuasai Hoegeng adalah bermain musik, dan dirinya mengembangan talenta dengan membuat grup musik.
Pada 14 Juli, 19 tahun silam, tepatnya pada 14 Juli 2004, Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso meninggal dunia dalam usia 82 tahun. Hoegeng meninggal setelah menjalani perawatan di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, karena stroke yang dideritanya. Dimakamkan di Giri Tama, Tajur Halang