Bau Menyengat dan Lalat Menghantui Desa Bonagung Tanon Sragen, Kandang Ayam di Sebut Jadi Biang Keroknya

Bagikan ke :

SRAGEN || GEMADIKATV.com – Beberapa usaha peternakan ayam potong milik beberapa orang di Desa Bonagung Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen berujung membuat resah warga.

Diketahui biang keroknya justru usaha ternak ayam yang terletak di beberapa titik lokasi dusun mereka dimana sudah berjalan bertahun-tahun. Ironisnya ada beberapa kandang yang ditengah pemukiman warga hingga pembiaran selama ini.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Bonagung setempat, Awi (55) mengatakan keluhan warga kepada pemilik usaha tersebut karena banyaknya lalat hingga bau busuk menyengat ketika saat panen tiba. Keinginan warga agar pengusaha ternak dapat meminimalisir wabah lalat yang disebabkan usahanya.

Dia menambahkan, sebaiknya warga segera mengajukan permasalahan ini ke pemerintahan Desa setempat agar ada penyelesaian yang jelas.

Dulunya pemilik peternakan berjanji akan berusaha meminimalisir wabah Lalat. Tapi janji tinggal janji lalat semakin menggila hingga sekarang setiap panen dan usai panen.

Dari pengamatan saya sejauh ini belum ada soal legalitas kejelasan yang tersosialisasikan, hal ini sama yang diungkapkan tokoh lain ke saya. Sekiranya tak ada solusi nanti warga saya dampingi untuk keranah DLH Sragen,” terangnya saat dikonfirmasi awak media dilapangan, Kamis 20 Juni 2024.

Dia menambahkan bahwasanya beberapa kali mendengar soal keluhan warga yang terjadi, hal yang dilakukan pun secara berskala untuk pembuktian kasak kusuk yang terjadi.

Benar saja apa yang dikeluhkan para warga, saya yang mengalami sendiri. Ini tidak perlu narasumber lain, saya sekeluarga semalaman tidur bukannya diganggu nyamuk-nyamuk nakal, tapi malah dikerumuni banyak lalat. Ini sangat kurangajar,” ketusnya.

Awi memastikan tidak akan melakukan pembiaran gejolak masyarakat yang terjadi, dianggapnya hal itu bukanlah perihal yang ringan karena menyangkut kesehatan banyak orang. Disisi lain disebutnya kurang pengawasan selama ini.

Saya kerahkan anggota dan para wartawan untuk penelusuran, kami harap warga tak usah cemas. Selama ini saya sonding bersama DLH dan dinas terkait lainnya, termasuk Kepala Dinasnya. Sekiranya jika perlu, warga saya dampingi ke DLH untuk pengaduan,” tambahnya.

Warga Dusun Sendangwuni KS (55), juga selaku pemilik warung makan mengungkapkan hal sama tersebut sangat kesal. Hal tersebut karena hidangan yang tersaji selalu dikerumuni alat.

Ini sudah beberapa hari ini mas, nggak hari ini saja. Siang malam diluar juga didalam banyak lalat,” ungkapnya dengan kesal.

Warga berharap agar pemilik peternakan dapat sekiranya meminimalisir wabah yang muncul dari usaha peternakannya.
Selain warga terdekat mengeluhkan bau busuk menyengat dan serbuan lalat yang diduga berasal dari peternakan yang jaraknya hanya sekitar 200 meter dari pemukiman mereka.

Kami tidak iri atau syirik dengan usaha orang, tapi tolong hargai kami dengan tidak membiarkan lalat menghantui Dusun kami, tolong pak wartawan sampaikan pesan kami ke pemilik peternakan. Mosok setiap panen berisik kurang lebih seminggu setiap tengah malam, dari jam 1 sampai subuh,” ungkap warga lain AR Dusun Banyuurip.

Tokoh desa lain MA (63) warga dusun Pancoran RT 20, menyatakan hal sama bahwa bau tak sedap dari peternakan ayam itu semakin parah terutama saat musim hujan.

Lalat beterbangan di rumah-rumah, bisa menimbulkan penyakit, dan mengganggu kenyamanan warga. Kalau gejolak kandang ini berasal dari milik usaha orang sekitar saja ,” ujarnya.

Warga berharap pihak developer dan pemilik peternakan segera mengatasi masalah ini. Bahwa keberadaan peternakan ayam telah menyebabkan banyak masalah kesehatan dan lingkungan.

Kami melihat, musyawarah yang dilakukan antara warga dengan dibeberapa tingkat RT dusun, developer, dan pemilik peternakan ayam belum menemukan solusi yang memadai. Kami merasa bahwa pemilik peternakan tidak mempertimbangkan dampak lingkungan serta kesehatan masyarakat sekitar,” imbuhnya. ( Bbg/Sry )

Wartawan : Sulartono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner Iklan