GEMADIKATV.com – Baru-baru ini, sebuah video yang menampilkan lima siswa SMP yang mengejek anak-anak Palestina viral di media sosial, memicu reaksi keras dari publik. Para siswa tersebut terlihat membuat komentar tidak pantas yang dianggap tidak menunjukkan empati terhadap anak-anak Palestina.
Akibat kejadian ini, kelima siswa tersebut kini berada dalam situasi yang sulit karena sekolah mereka memanggil orang tua mereka untuk membahas insiden tersebut.
Setelah video itu menjadi viral, banyak orang mulai mencari tahu identitas para siswa tersebut. Informasi pribadi mereka, termasuk nomor ponsel, mulai tersebar luas di internet. Video tersebut awalnya diunggah oleh berbagai akun viral di Instagram, termasuk akun @ratu.nyinyir.official pada Senin, 10 Juni 2024.
Dalam video yang diunggah oleh akun @chirenggs, lima remaja wanita terlihat sedang makan di sebuah restoran cepat saji yang baru-baru ini banyak mendapat boikot. Mereka menyebut makanan yang mereka konsumsi sebagai “daging,” “darah,” dan “tulang” anak-anak Palestina sambil tertawa.
Komentar seperti “makan tulang anak Palestina” dan “darah anak Palestina” diiringi tawa para remaja tersebut membuat banyak netizen marah. Tidak lama setelah video tersebut viral, komentar-komentar negatif dan sumpah serapah mulai membanjiri media sosial.
Belakangan terungkap bahwa salah satu remaja yang merekam video tersebut adalah siswa SMPN 216 Jakarta. Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Budi Awaluddin, menyatakan bahwa pihak sekolah telah memanggil siswa tersebut beserta orang tuanya. Diketahui bahwa video tersebut diambil di luar jam sekolah pada Minggu, 9 Juni 2024.
Pihak sekolah juga menegaskan bahwa empat remaja lainnya yang tampak dalam video bukan siswa SMPN 216 Jakarta. Sekolah menyayangkan dan mengecam tindakan tersebut, serta meminta para siswa untuk segera meminta maaf kepada publik.
“Kami akan memfasilitasi mereka untuk mengklarifikasi dan meminta maaf atas kejadian tersebut,” kata Budi.
Dalam klarifikasinya, SMPN 216 Jakarta melalui akun Instagram resmi mereka menyatakan bahwa empat orang dalam video tersebut bukan siswa mereka. Kejadian tersebut terjadi di luar jam sekolah pada Minggu siang, 9 Juni 2024, setelah mereka pulang dari tempat ibadah dan makan siang di restoran cepat saji.
Namun, siswa yang merekam dan memposting video tersebut adalah siswa SMPN 216 Jakarta. Pihak sekolah menyayangkan dan mengecam perilaku tersebut serta telah memanggil siswa bersangkutan beserta orang tuanya untuk membuat klarifikasi dan permintaan maaf kepada semua pihak yang dirugikan.
Redaksi Gemadikatv