RIAU || GEMADIKATV.com – Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Wilayah Sumatera 2024 digelar di Kelurahan Bina Widia, Pekanbaru, Riau pada Jumat (17/05/2024). Acara ini bertema “Sinergi dan Inovasi Mendorong Penguatan Produktivitas Pasokan dan Rantai Efisiensi Pasokan untuk Mendukung Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan Sumatera.“
Acara tersebut dihadiri oleh Deputi Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi, Ferry Irawan; perwakilan dari Kementerian Pertanian RI; Deputi Senior Bank Indonesia, Destri Damayanti; Ketua TPID se-Sumatera; TPID Kabupaten/Kota se-Riau; Pj Gubernur yang juga ketua TPID Riau, SF Haryanto; Pemimpin Bank Indonesia se-Sumatera; kepala perbankan se-Riau; Forkopimda Riau; Badan Pangan Nasional; Bulog; Kepala OJK Riau; dan lainnya.
Baca Juga: Roni Rakhmat Ditunjuk Sebai Plt Kepala Disdik Riau
Pj Gubri SF Haryanto mengapresiasi kegiatan GNPIP yang telah membantu pemerintah daerah dalam upaya mencukupi ketersediaan dan kecukupan pangan serta menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di Riau. Ia juga menekankan bahwa upaya pengendalian inflasi dan peningkatan perekonomian tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja, tetapi harus dilakukan bersama antara pemerintah pusat, daerah, pemangku kepentingan terkait, hingga petani.
Deputi Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi, Ferry Irawan, mengapresiasi langkah sinergi dan kolaborasi TPID Wilayah Sumatera yang fokus dalam penanganan inflasi pangan. Ia menegaskan bahwa pemerintah pusat sangat mendukung pelaksanaan GNPIP Wilayah Sumatera 2024. Ferry juga mengingatkan bahwa setelah El Niño akan berganti dengan La Niña, yang berarti akan ada perubahan cuaca dari kondisi kering menjadi basah.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destri Damayanti, menekankan perlunya memperkuat koordinasi dan sinergi pengendalian inflasi dalam menjaga stabilitas harga dan membangun ketahanan pangan guna memitigasi risiko inflasi ke depan, terutama dari sisi pasokan akibat gangguan produksi karena bencana alam dan faktor musiman serta kendala distribusi.
Tulisan: M. Daud Purba