GEMADIKATV.com || Karya mural bertema wayang beber sepanjang 50 meter kini menghiasi tembok utara Stadion 1945 Karanganyar. Mural megah ini bukan hanya menjadi representasi visual seni wayang beber, tetapi juga menjadi simbol kontribusi para seniman lokal dalam melestarikan warisan budaya dan merawat ruang publik.
“Sebagai seniman seni rupa, kami merasa bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui karya kami. Mural ini tidak hanya tentang keindahan visual, tetapi juga tentang pendidikan dan pelestarian budaya, dengan mengangkat cerita-cerita wayang Panji,” ungkap Daniel, salah satu konseptor mural, saat ditemui di lokasi pada Jumat (26/4/2024).
Baca Juga :
Gelar Bukek Puaso Enem, Lestarikan Tradisi Dan Menjaga Budaya Bangka Belitung
Perencanaan mural ini merupakan gagasan bersama Daniel dan Bambang Wahyudi sebagai kreatornya. Pemilihan cerita wayang Panji sebagai tema mural bertujuan untuk mengedukasi generasi muda tentang budaya wayang beber serta nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
“Kami mencari dukungan dana hibah dari Kementerian untuk memperindah ruang publik. Dalam usulan kami, kami mengangkat tema wayang beber dengan fokus pada cerita-cerita wayang Panji,” jelas Daniel.
Awalnya, konsep mural hanya mengangkat tema Wayang Beber. Namun, atas masukan dari teman-temannya, mereka memutuskan untuk menggunakan cerita Panji sebagai cerita asli Indonesia, bukan cerita dari luar seperti Ramayana dan Mahabharata yang berasal dari India.
“Awalnya kami hanya mengusulkan tema Wayang Beber, namun kemudian kami mendapatkan masukan untuk mengangkat cerita wayang Panji yang merupakan cerita asli Indonesia. Kami memilih cerita ini sebagai bagian dari usaha kami dalam melestarikan warisan budaya Indonesia,” ungkap Daniel.
Wayang beber adalah seni tradisional Indonesia yang dimainkan dengan cara membeberkan (membentangkan) kain atau kertas yang bergambar. Mural ini dirancang seolah-olah berada di atas kertas coklat, menciptakan tampilan autentik seperti pertunjukan wayang beber aslinya.
“Wayang Beber adalah seni tradisi kita, yang konon berasal dari Pacitan. Dalam pertunjukannya, gambar-gambar ini dibentangkan seperti kain atau kertas yang digulung. Jadi dalangnya akan menggunakan gambar-gambar yang dibentangkan,” jelas Daniel.
Dilukis oleh 10 seniman alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, mural ini direncanakan akan dikerjakan selama 14 hari, mulai dari tanggal 21 April hingga 3 Mei 2024. Setelah selesai, tim Daniel akan mengadakan acara serah terima kepada masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar.
“Setelah selesai, kami akan mengadakan acara serah terima mural ini kepada pemerintah daerah dan masyarakat Karanganyar. Kami ingin mural ini tidak hanya menjadi pajangan visual, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan dan budaya masyarakat di sini,” tambah Daniel.
Acara serah terima mural ini akan dimeriahkan dengan Festival Ruang Rasa yang akan menghadirkan berbagai pertunjukan seni dan budaya.
“Acara serah terima ini akan kami festivalisasi dengan nama Festival Ruang Rasa. Kami akan menggelar berbagai pertunjukan seni dan budaya di lokasi mural ini, selain acara serah terima yang akan dilaksanakan pada tanggal 4 Mei mendatang,” ungkap Daniel.
Mural wayang beber di Stadion 1945 Karanganyar diharapkan dapat menjadi daya tarik baru di Karanganyar, serta menjadi bagian dari upaya pelestarian dan peningkatan apresiasi terhadap seni dan budaya Indonesia.
Redaksi Gemadikatv