GEMADIKATV.com || Penelitian tentang hubungan antara vitamin D dan kanker terus berkembang. Meskipun belum ada kesimpulan definitif yang menunjukkan bahwa vitamin D secara langsung dapat melawan kanker, sebuah penemuan mengejutkan pada tikus yang diterbitkan dalam jurnal Science edisi 25 April menunjukkan bahwa tingkat vitamin D dalam jaringan usus dapat mendorong keberadaan dan pertumbuhan kanker tertentu, serta memberikan reaksi yang berbeda terhadap pengobatan kanker.
Vitamin D, yang bisa diperoleh dari makanan atau diproduksi di kulit saat terkena sinar matahari, memainkan peran penting dalam metabolisme dan kesehatan tulang, otot, saraf, serta sistem kekebalan tubuh. Terdapat bukti bahwa vitamin D mungkin juga berperan sebagai pelindung terhadap kanker, menurut National Geographic.
Sebuah studi yang dipublikasikan secara online pada 2020 oleh JAMA Network Open memberikan beberapa bukti bahwa terdapat hubungan antara vitamin D dan risiko kanker. Studi ini menemukan bahwa pada wanita pascamenopause, suplementasi vitamin D 1.000 IU per hari selama tiga tahun dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara sebesar 56 persen. Sedangkan pada pria, suplementasi vitamin D 4.000 IU per hari selama satu tahun dikaitkan dengan penurunan risiko kanker prostat sebesar 22 persen.
Sebuah jurnal dari Universitas Andalas tahun 2018 menjelaskan bahwa vitamin D memiliki efek antiproliferatif yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, serta efek proapoptosis yang dapat mendorong apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker.
Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian ini bersifat observasional, dan tidak dapat membuktikan hubungan sebab akibat. Artinya, kadar vitamin D yang rendah mungkin merupakan tanda dari kondisi yang meningkatkan risiko kanker, bukan sebagai penyebab utama. Hubungan antara vitamin D dan kanker masih kompleks dan belum sepenuhnya dipahami. Penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker.
Redaksi Gemadikatv